Jumat, 28 Desember 2018

[Review Buku] Surat Cinta untuk Kekasih Sejatiku by Ahmad Rifa'i Rif'an

Surat Cinta untuk Kekasih Sejatiku

Penulis : Ahmad Rifa'i Rif'an
Penerbit : Quanta
Tebal Buku : 90 halaman
Tanggal Terbit : Cetakan Pertama, 2014
ISBN 978-602-02-4393-1


Assalamualaikum semuanya, kali ini aku mau post review buku lagi nih.
Buku ini sebenarnya sudah lama kupunya, tahun terbitnya aja sekitar 4 tahun yang lalu. Kertas bukunya juga menguning *so sad, hiks.. hiks...
Buku yang bakal aku review ini karya Ahmad Rifa'i Rif'an, untuk penggemar buku motivasi islami apalagi berbau-bau cinta pasti sudah nggak asing sama penulis ini. Sebab beberapa karya beliau nangkring di rak buku best seller. Dan aku termasuk salah satu orang yang suka sama buku-buku Ahmad Rifa'i Rif'an. Dan itu menjadi salah satu alasan aku membeli buku ini.


Mari kita bahas lebih lanjut buku Surat Cinta untuk Kekasih Sejatiku. Buku ini didesain layaknya sebuah amplop surat yang menggambarkan sesuai judul bukunya, simple tetapi menarik.


Buku ini dibuka dengan kalimat permohonan maaf seseorang bahwa ia benar-benar mencintai seorang hamba Allah, namun rasa cintanya terhadap Allah jauh lebih besar melebihi orang yang dicintainya. Halaman-halaman selanjutnya berisi bahwa memasrahkan takdir atau jodoh pada Allah. Karena sebaik-baik rencana adalah ketetapan Allah yang Maha Sempurna.

Kini aku tersadar bahwa sendiri adalah status terbaik sebelum menikah. Kesucian diri, tulusnya cinta, dan besarnya pengorbanan, hanya untuk orang yang sudah dihalalkan bagi kita. Maka sebelum nikah, kita harus bersabar dalam kesendirian. Kita padatkan waktu untuk berprestasi. Tak perlu lagi kita galau soal jodoh. Kalau diri kita berkualitas, jodoh yang berkualitas akan dihadirkan untuk kita.
(Surat Cinta untuk Kekasih Sejatiku hal. 17)

Mencintai tetapi tidak bisa menikahi mungkin adalah kesedihan dan kepedihan. Tetapi bagi orang beriman, itu bukan perkara serius. Fokus yang ada dalam jiwanya bukan tentang dengan siapa dia menikah, tetapi bagaimana agar pernikahan yang terbentuk nanti berbuah berkah.
(Surat Cinta untuk Kekasih Sejatiku hal. 23)

Cinta yang mulia selalu mengajak pada ketaatan. Jika ada perasaan cinta yang justru menjauhkan kita dari ketaatan kepada Tuhan, mungkin kita perlu khawatir. Jangan-jangan yang kita kira cinta, ternyata bukanlah cinta. Jangan-jangan yang kita duga sebagai cinta adalah hawa nafsu yang jika diperturutkan justru membawa pada derita. 
(Surat Cinta untuk Kekasih Sejatiku hal. 26)

Cinta yang tulus adalah cinta yang membuat hidup kita makin lurus, sikap kita makin halus, upaya kita makin serius, iman kita makin terurus, dan taat kita makin bertumbuh terus-menerus.
(Surat Cinta untuk Kekasih Sejatiku hal. 39)

Cinta terbaik adalah saat kau mencintai seseorang yang membuat akhlakmu makin indah, jiwamu makin damai, dan hatimu makin bijak. Dia tak ingin bersamamu di dunia, tetapi berupaya agar bersamamu di surga-Nya.
(Surat Cinta untuk Kekasih Sejatiku hal. 47)

Allah tak pernah mengharamkan cinta, Cinta adalah fitrahyang disertakan kepada umat manusia. Tetapi manusia diperintahkan untuk menjaga agar cinta itu tidak lantas menjerumuskannya pada tindakan yang diharamkan-Nya. Cinta itu harus menjadi media untuk mendekat kepada-Nya. 
(Surat Cinta untuk Kekasih Sejatiku hal. 52)

Aku percaya bahwa sebaik-baik masa penantian adalah menanti dengan produktif. Padatkan waktu : 1. Untuk memperluas ilmu dan memperbaiki diri
2. Untuk memperluas kontribusi
3. Untuk mengejar mimpi serta prestasi, dan
4. Untuk mendekatkan diri pada Ilahi.
(Surat Cinta untuk Kekasih Sejatiku hal. 70)

Dua hal yang tak boleh dipilih dengan asal : 
1. Jodoh
2. Profesi
Kebanyakan dari kita akan menghabiskan umur kita dengan keduanya. Jadi pilih dengan hati. Pilih dengan hati-hati.
(Surat Cinta untuk Kekasih Sejatiku hal. 74)

Membaca tiap lembaran buku ini memang seolah-olah membaca sebuah surat, surat untuk kekasih sejati yang kelak mendampingi kita. Tapi surat ini juga sentilan untuk diri sendiri. Buku yang ringan tetapi menohok. Mungkin ada beberapa quotes khas Ahmad Rifa'i Rif'an, yang sudah sering membaca buku karangan beliau atau mengikuti sosial media beliau pasti tahu.

Sekian dulu review buku dari aku. Wassalamualaikum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

© Dunia Buku Aini | Blogger Template by Enny Law